Fall In Love In Tokyo
Musim dingin yang biasanya kurasakan terasa hampa
kini semua berubah ketika diriku bertemu dengannya,semua bermula ketika
kepindahan ku ke negara bernama “Jepang”.Alasan ku pindah kesini karena
pekerjaan ayahku yang selalu berpindah-pindah dari negara satu ke negara
lainnya,sehingga keluarga ku pun selalu mengikuti tuntutan dari pekerjaan
ayahku ini.
Sebelumnya
keluarga kami tinggal di Indonesia,tetapi selama disana aku tidak bisa
beradaptasi dengan lingkungan sekitar dengan baik karena kami hanya menetap
disana sekitar 4 bulan saja.Terlalu singkat bukan? Oleh sebab itu aku berharap
dan berdoa agar di negara yang baru aku tinggali ini,aku bisa tetap tinggal
dalam jangka waktu yang lama disini.
Oh iya,aku
lupa memperkenalkan namaku terlebih dahulu.Aku Arin Wijaya,aku berdarah
campuran Indonesia dan Jerman.Ayahku adalah orang Jerman,Hans Frederich itu
adalah nama ayahku lalu ibuku orang Indonesia namanya adalah Nina Wijaya.Kenapa
namaku diambil dari nama ibuku,karena ayahku yang memang
menginginkannya.Alasannya? ayahku sangat suka dengan nama Indonesia tersebut
(ada-ada saja).
Ternyata
sudah 1 bulan diriku menetap disana dan kata ayah tugasnya akan memakan waktu
beberapa tahun disini,Syukurlah pikirku sehingga aku bisa melanjutkan sekolah
dan mencari teman seperti anak-anak lainnya.Selama 1 bulan itu juga aku sudah
bersekolah di SMA yang ada di kota Tokyo.
Beradaptasi
disana memang jauh lebih sulit daripada di Indonesia selain lingkungan
pergaulan yang berbeda aku juga terlebih dahulu harus belajar bahasa Jepang
agar bisa berkomunikasi disekolah dengan baik.Tetapi diriku terbantu dengan
ramahnya teman-teman dikelasku yang menyambutku dengan hangat.
Kemudian aku
mulai kenal satu persatu dengan teman-temanku di kelas,ada yang bernama
hitoshi,Fujita,Honda,Yukinaga dll.Tetapi aku paling akrab dengan teman sebangku
ku dia bernama Suzumiya Haruhi parasnya cantik dan sangat imut dengan rambut
hitamnya yang lurus hingga sepinggang serta ramah dan selalu tersenyum.
Dia
populer juga diantara kalangan siswa laki-laki di sekolah ku,banyak yang
mengincarnya tetapi dia selalu menolak karena belum ada yang pas menurut
dia.Lalu dari sekian banyak siswa laki-laki yang mengincar nya ada 1 yang hanya
bersikap biasa saja ketika ada di dekat haruhi bahkan dia yang telah membuat
haruhi tertarik,walaupun hanya menjadi teman akrab saja,karena seperti
kelihatannya anak lelaki tersebut tidak tertarik dengan temanku yang cantik ini.Kemudian
aku diperkenalkan dengan lelaki itu oleh Haruhi.
Namanya Kyousuke
Harada Kelas 11 juga sama seperti ku dan Haruhi,Wajah nya memang lumayan dan
terlihat sangat tenang pembawaannya memakai kacamata dengan rambut pendeknya
yang rapih dan sedikit berwarna kecoklatan.Pertama kali aku berkenalan
dengannya aku sedikit gugup tetapi dia terkesan sangat cuek ketika berkenalan
denganku ketika aku menjabat tangannya,tangannya pun memang menjabat ku juga
tetapi dia tidak menatap ku tetapi tatapannya beralih ke arah luar jendela
sekolah,saat itu aku berkenalan dengannya di lorong sekolah.
Aku merasa
agak jengkel dan berpikir “Kok gak sopan banget sih,kenalan sama orang tapi
tatapannya ke arah lain!”,tetapi aku hanya bisa diam saja setelah melepas
jabatan tangannya kemudian dia pergi meninggalkan kami.Katanya ada hal yang
harus dia lakukan,kemudian ketika aku dan Haruhi kembali ke dalam kelas aku
bertanya kepada Haruhi.
“Haruhi,kenapa sih kok dia bersikap seperti itu?”.”Itu memang sudah dari
sananya,rin tetapi meskipun cuek begitu dia baik kok” Aku sih masih tidak percaya
dengan apa yang sudah Haruhi katakan hanya bisa mengiyakannya saja.Bel masuk
pun berbunyi dan kami mulai belajar sampai sore hari.
Keesokan
harinya seperti biasa aku hanya bisa melihat kyousuke dari kejauhan yang sering
diam termenung sambil menatap ke arah luar jendela sekolah di lorong ini,tetapi
meskipun begitu ternyata dia masih memiliki teman.ada temannya laki-laki dan
perempuan yang mendatanginya lalu menyapa dan mengobrol dengannya dan
sepertinya dia terlihat ramah dengan mereka berbeda sekali dengan pertemuan
pertama dengan ku waktu itu.
Kemudian
ketika teman-temannya telah pergi meninggalkan dia,aku mendekati nya dan
penasaran dengan apa yang dia lihat selama ini diluar jendela.Aku juga
penasaran dan ingin mengenal kepribadiannya lebih jauh karena laki-laki ini
telah membuat keingintahuan ku terhadapnya semakin besar.Aku sekarang sudah
didepannya dan ingin memulai pembicaraan dengan menyapanya.
Oke aku
mulai (Bisik dalam hatiku).”Harada-san?”,”Ya? Kamu Wijaya-san kan? Temannya
Haruhi?”, ”Iya.Aku yang kemarin berkenalan denganmu juga,kenapa sih kamu ketika
menjabat tanganku tidak menatapku malah menatap trus kearah luar jendela?”, ”Ah...
Maafkan aku bukan maksudku untuk berlaku seperti itu,tapi ketika aku ada di
lorong ini pasti pandanganku susah lepas dari jendela ini”, “Kenapa? Memangnya
ada hal yang menarik di luar jendela ini?”. Aku sangat bingung apa menariknya
pemandangan atau hal lain dari luar jendela di lorong sekolah ini.
“Wijaya-san,kamu
lihat ada 1 pohon disana (Sambil menunjuk kearah pohon yang dimaksud)”,
“Iya.Memang nya kenapa dengan pohon itu?”, “Itu pohon sakura,hanya saja pohon
itu belum mekar dan tumbuh pada waktunya”, “Lalu kenapa kau sangat tertarik
sekali dengan pohon sakura itu?”, “Itu mengingatkanku dengan mendiang ibuku,ketika
aku kecil aku selalu diajaknya melihat pohon sakura yang sudah tumbuh.Itu
terlihat sangat indah sehingga aku ingin orang lain juga merasakan hal yang
sama sepertiku menikmati indahnya pohon sakura yang tumbuh
bersama-sama,Terutama bila nanti aku sudah menemukan orang yang aku cintai.Aku
ingin sekali mengajaknya melihat bunga sakura itu”.
Setelah
mendengar jawabannya itu aku hanya bisa diam dan melihat raut wajahnya terlihat
tersipu malu dan sangat lepas seperti tanpa beban karena telah menceritakan hal
tersebut kepadaku.Setelah diam cukup lama dia bertanya lagi “Wijaya-san? Apakah
kamu suka dengan pohon sakura”, “Ah a,suka tapi aku belum pernah melihatnya
secara langsung ketika sudah tumbuh dan panggil saja aku dengan nama
depanku.Arin”, “Oh,kalau begitu Arin kamu mau melihat bunga sakura bersamaku
bila sudah tumbuh?”.
Dia
mengajakku untuk melihat pohon sakura bersamanya! Ditambah lagi tatapannya yang
sangat hangat ketika menatapku,kenapa dia yang kemarin cuek dan terlihat dingin
sekarang berubah 180̊.Sekarang dia terlihat sangat manis sekali,Akhhh kenapa
aku jadi berpikiran seperti ini dan terpesona dengan tatapannya yang ramah.
“Arin?Arin-san? Kamu tidak apa-apa? Wajahmu memerah”, “ahahaha..te tentu
saja tidak apa-apa,baik bila kamu mau melihat nya bersamaku aku juga penasaran
bila pohon sakura itu sudah berbunga”, “oh oke,baiklah kelas sudah dimulai aku
kembali dulu.Sekali lagi terima kasih ya Arin”.Aaaaaa ketika dia bilang terima
kasih tatapan nya yang manis ditambah senyuman dibibirnya yang tidak pernah
kulihat hanya bisa membuat ku terdiam sambil menahan malu dibuatnya.
Setelah
percakapan itu,aku jadi sering bertemu dan mengobrol dengan kyousuke.Bahkan
kami sudah memanggil nama depan kami masing-masing dan aku juga mulai suka
dengan pohon sakura yang awalnya hanya terlihat biasa saja ketika aku mendengar
nama itu.Dan sepertinya aku juga sudah mulai menyukainya aku sendiri pun tidak
pernah menyangka rasa cintaku ini akan jatuh kepadanya,mungkin semua memasng
sudah digariskan oleh tuhan.
Ketika di
kelas Haruhi kemudian berbicara padaku. “Arin,kamu akhir-akhir ini sepertinya
dekat dengan Kyousuke ya? Apakah kamu sudah jadian dengannya”, “Ah Haruhi mana
mungkin,tidak kami hanya berteman saja kok (sedikit tersipu malu)”, “hmmm tapi
kamu menyukainya kan? (sambil tersenyum licik)”, “Ahk! Tidak tidak”, “hahaha
Arin kamu mudah sekali ditebak,lihat wajahmu yang amat merah seperti tomat
itu”.
Ah tidakk
aku sangat malu terlihat seperti ini didepan Haruhi. “Arin kalau kamu
menyukainya kenapa kamu tidak utarakan saja?”, “Kamu yakin Haruhi,bukannya kamu
juga menyukai Kyousuke?”, “Jadi kamu berpikiran seperti itu? Hahaha,tidak aku
dengan Kyousuke hanya teman biasa saja aku dulu memang pernah menyukainya
tetapi dia tidak bisa membalas perasaanku ini.Jadi aku coba untuk melupakan
rasa ini terhadapnya dan coba mencari penggantinya ditambah lagi aku tidak
ingin merusak hubungan pertemanan ku dengannya karena hal perasaan egoisku
itu.”
“hmm,tapi
aku takut dia juga akan menolakku dan tidak menyukaiku.Apakah dia suka dengan
perempuan yang biasa saja dan tidak cantik sepertiku?”, “Bodoh!,Kyousuke bukan
orang yang seperti itu dia tidak melihat seseorang hanya dari penampilannya
saja.Dan jangan pernah bilang lagi kamu dirimu itu jelek Arin,kamu juga punya
wajah yang manis malah aku sempat iri dengan kemanisan wajahmu itu”, “Aww
Haruhi,benarkah seperti itu? Terimakasih ya kamu memang temanku yang
terbaik.Baiklah aku akan mencoba mengutarakan perasaanku terhadapnya”, “Nah ini
baru Arin ku, pelukkkk”, “Ahhh.Haruhiii”.
Pohon Sakura
pun akhirnya tumbuh berbunga,seperti perasaan ku yang dari hari ke hari selalu
tumbuh kepada Kyousuke.Mungkin ini saatnya aku mengutarakan perasaanku
terhadapnya saat kami melihat pohon sakura bersama.Bel pulang sekolah pun
berbunyi dan Kyousuke datang ke kelasku ya untuk mengajakku melihat pohon
sakura bersamanya.
Aku dan
Kyousuke akhirnya berdiri dibawah pohon sakura,aku menatap Kyousuke yang
sebentar memejamkan mata untuk menikmati harum bunga sakura dan menikmati
suasana yang sangat tenang dan nyaman ini.Aku juga sangat menikmati suasana ini
ditambah lagi ketika aku berada disampingnya.
Aku ingin
momen seperti ini berlangsung selamanya dalam hidupku menikmati keindahan pohon
sakura dan selalu berada disampingnya.Mungkin sekarang waktunya untuk
mengutarakan perasaanku,sebelum memulai aku harus mempersiapkan diriku dulu
untuk kemungkinan terbaik dan kemungkinan yang paling buruk bila nanti aku
ditolaknya.Aku menoleh sebentar ke arah kyousuke ketika aku lihat
wajahnya,kenapa pipinya memerah? Apa dia sakit? Atau apa? Baiklah aku tanyakan
saja.
“Kyousu-“,
“Arin”.Ehhhh kenapa kita berdua sama-sama ingin memulai pembicaraan dan
sama-sama memanggil nama kita masing-masing? Suasana canggung macam apa
ini???!!. “ehmm,anoo.Kyousuke saja duluan yang berbicara” (kenapa reaksiku
gugup seperti ituu,memalukan!!!). “oh oke,Jadi Arin.Sebenarnya aku sudah
merasakan perasaan ini ketika aku pertama kali bertemu dengan mu,aku menyukaimu
Arin”. Eh,ehhhhhh!? Dia mengutarakan perasaan itu kepadaku? Kenapa? “aa,apa
kamu bilang Kyou kamu suka padaku?”, “iya aku suka padamu rin,aku juga sedikit
berbohong ketika aku bilang di luar jendela ada pohon sakura yang terlihat
sangat menarik sehingga pandangan ku tidak lepas.Aku memang menyukai pohon
sakura tapi ketika itu juga aku tidak bisa menatap wajahmu secara lama karena
kamu terlalu cantik dan manis jadi aku hanya bisa menahan rasa malu ku dengan
berpaling memandang ke arah jendela”.
Hehhh apakah
ini mimpi Kyousuke orang yang aku suka selama ini dan terlihat biasa kalau
bersikap padaku sekarang mengutarakan cintanya padaku duluan dengan raut wajah
yang tersipu malu dan amat memerah.Bagaimana ini aku jadi tidak bisa berkata
apa-apa!. “Dan ketika aku bilang ingin melihat pohon sakura bersama orang yang
aku cintai,maksudku saat itu ya kamu,Arin kamu orang yang aku cintai itu”,
“Kyouu kenapa kamu baru bilang sekarang!!.Hiks hiks,Aku juga suka Kyou” aku
memeluk kyou pelukan kyou sangat hangat aku amat sangat senang saat itu seakan
dunia berhenti.
“uhh manis
nya (mengelus kepalaku),jadi sekarang kita pacaran kan?”, “ya (aku
mengangguk)”.Dan kemudian kami menjalani hubugan kami dengan bahagia dan
rasanya sangat indah seperti melihat pohon sakura yang tumbuh,bersama dengannya
didalam dekapan pelukannya.Selamanya
-Fin-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar